
Image : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglsvgnfRXPV_6ms6p8lTQkjGlUCSDhWjCfTB2da-uvs1GzwEsPAcGno5BMfkDazmtJWvIQ4UGvILGTYkTZXUgi2mlipHP3D59UgRgyYdyCtFfSxwm5HZYA9IGMkCtGSICLJccB_5MWpahA/s1600/fly.jpg
Dickinson yang juga melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem, mengungkapkan bahwa ia telah menemukan rahasia tersebut setelah melakukan beberapa pengintaian dengan cara merekam manuver atau gerakan sejumlah lalat yang hendak dipukul dengan menggunakan kamera digital canggih yang dapat merekam benda kecil dan mikroskopis dengan kecepatan dan resolusi tinggi.
Penelitian yang mereka hasilkan 
menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman dengan cepat berdasarkan 
lokasi ancaman. Otaknya akan langsung segera mengkalkulasi dengan cepat 
seberapa jauh ancaman terhadap dirinya sebelum memutuskan untuk 
mengepakkan sayap dan terbang. Setelah ia memprediksi arah ancaman, 
kemudian kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan. 
Semua persiapannya untuk segera 
meloloskan diri dapat dilakukan serangga ini dengan sangat cepat, yaitu 
hanya membutuhkan waktu 100 milidetik (1/100 dari 1 detik) setelah ia 
mendeteksi adanya ancaman bahaya.

Image : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCi7xs9ivRp1Yy09yaIau5o8P7-LR7-XZzh-FrwZu_gTHpN8uZ1G4zvqL00CUt8H0GytHQ00b39mAFHuXINe4dbqPCds23WKXI1hyXZu-QjMLxR5QHrmb_DDompYl0gQ0ZISo3qzRCYwpE/s1600/lalat.jpg
“Hal tersebut sangatlah luar biasa karena membuktikan 
begitu cepatnya otak lalat untuk dapat memproses informasi sensorik yang
 kemudian menjadi respons gerakan yang hampir menyerupai gerakan 
refleks,” ujar Dickinson.
 
Bahkan, lalat mampu mengatur postur tubuhnya sesuai besar
 ancaman. Hal ini menjelaskan bahwa lalat telah mengintegrasikan dengan 
sangat baik antara informasi visual yang diterima dari mata dan 
informasi metasensorik di kakinya. 
Temuan ini memberikan petunjuk lebih dalam mengenai 
sistem saraf lalat dan membuktikan bahwa di otak seekor lalat terdapat 
suatu sistem pemetaan posisi ancaman yang sangat kompleks dan 
berlangsung sangat cepat.
 
“Ini adalah sebuah bentuk transformasi rangsangan yang 
kemudian menjadi gerakan yang kompleks dan penelitian kami selanjutnya 
adalah berusaha untuk mencari bagian otak yang mengaturnya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, Dickinson juga memberikan tips ampuh untuk memukul K.O hewan ini. 
Ia menyarankan bahwa saat yang paling efektif untuk 
memukul lalat adalah bukan pada saat posisinya siap terbang. Hal 
tersebut dikarenakan waktu yang dibutuhkan oleh gerakan tangan sewaktu 
terangkat hingga saat gerakan memukul tentunya memerlukan waktu yang 
relatif lama dan lebih dari 100 milidetik dan biasanya sungguh sulit 
bagi manusia untuk dapat melakukan pukulan yang akurat dengan waktu 
1/100 detik.
0 Response to "Fakta Mengapa Lalat Susah Dipukul"
Post a Comment